Sendratari Meras Dambakan Daya pikat Ratusan Turis Idulfitri di Banyuwangi
Pergelaran seni drama kolosal, sendratari Meras Dambakan, yang diselenggarakan di Halaman Gandung Terakota Banyuwangi, memanen decak heran ratusan turis yang menikmati prei Idulfitri di Banyuwangi.
Liputan6. com, Banyuwangi- Pagelaran seni drama kolosal sendratari Meras Dambakan yang diselenggarakan di Halaman Gandung Terakota Banyuwangi, memanen decak heran ratusan turis yang menikmati prei Idulfitri di Banyuwangi.
Sepanjang prei Idulfitri, Banyuwangi mengadakan bermacam pementasan darmawisata, salah satunya Meras Dambakan. Sendratari yang menceritakan wisudanya bedaya Dambakan itu nyatanya menarik turis yang liburan di Banyuwangi. Amphitheater Halaman Dambakan Terakota yang jadi posisi pergelaran penuh dengan pemirsa.
Tidak hanya menikmati pementasan seni adat, turis pula kagum dengan pemandangan ratusan arca bedaya dambakan di beberan kebun produktif seluas 3 hektare di lereng Gunung Ijen itu.
” Sangat pengalaman yang menarik, mata aku hingga tidak ingin mengedip. Rancangan darmawisata ini yang kita cari, mencampurkan panorama alam alam serta pementasan adat yang menawan,” ucap Utami, turis asal Jakarta.
Senada dengan Utami, turis asal Bandung, Alex Firgiawan, berterus terang kagum dengan keelokan alam serta adat Banyuwangi.
Sendratari Meras Dambakan Daya
“ Ini awal kali aku ke Banyuwangi. Aku langsung jatuh cinta dengan keelokan alamnya. Sehabis melihat Sendratari Meras Dambakan, aku mengetahui kalau Banyuwangi lebih dari semata- mata panorama alam, tetapi pula mengenai orang- orangnya, budayanya, serta narasi yang hidup mereka,” tutur Alex.
Sendratari Meras Dambakan ialah hidangan kolosal para bedaya dambakan. Keelokan ini melukiskan prosesi peperangan seseorang bedaya dalam menanggulangi tantangan serta tes supaya bisa lolos jadi bedaya dambakan.
Pergelaran ini diselenggarakan teratur tiap bulan di Halaman Dambakan Terakota. Suatu destinasi yang melayankan panorama alam eksotik Gunung Ijen. Di mari turis dapat bertamu ke galeri swni yang diprakarsai oleh Sigit Pramono penggagas Jazz Gunung.
Lestarikan Adat Banyuwangi
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, yang ikut melihat Meras Dambakan, berkata adat Banyuwangi yang amat pekat sudah jadi energi raih tertentu untuk turis yang bertamu ke Banyuwangi.
Halaman Dambakan Terakota. Tidak cuma sendratarinya, tetapi dapat memandang banyak arca Dambakan dan narasi mengenai Dambakan itu sendiri,” tutur Ipuk.
Tidak hanya jadi pementasan darmawisata, Meras Dambakan pula usaha menjaga serta melestarikan adat Banyuwangi.
Kekayaan adat ini
wajib kita piket. Ini merupakan tanggung jawab kita bersama buat lalu menjaga asli diri di tengah serangan kesejagatan,” imbuh Ipuk.
lagi viral medan parkir liar => https://bengkulu.pro/